26.Mar.2020

Jalur Pendakian Gunung Slamet yang Menyimpan Cerita Mistis


Mendaki gunung, lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudera. Bersama teman bertualang. Bukan, bukan tentang Ninja Hatori, kok, melainkan tentang mendaki gunung. Mendaki Gunung Slamet tepatnya. Sama seperti jalur pendakian gunung lainnya, jalur pendakian Gunung Slamet juga menyimpan cerita mistis. Penasaran seperti apa?

0
0
0

Ada yang pernah mendaki Gunung Slamet? Kalau ada, gimana, nih, pengalaman kalian? Serukah, menantangkah? Atau mungkin, ada yang mengalami kejadian mistis?

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Gunung ini membentang di lima kabupaten di Jawa Tengah, yakni Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang.

Meskipun terkenal sulit medannya, tetep banyak orang yang berusaha menaklukkan Gunung Slamet. Ada beberapa jalur pendakian Gunung Slamet dan yang paling sering digunakan adalah jalur Bambangan di Desa Kutabawa, Purbalingga. Jalur ini banyak dipilih karena lebih pendek dibandingkan jalur lainnya.

Sumber: http://www.ariewitantra.com/2017/07/pendakian-gunung-slamet-via-bambangan.html

Selain terkenal sebagai jalur yang lebih pendek, jalur Bambangan juga terkenal akan cerita mistisnya. Saat mendaki Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, pendaki akan melewati pos 4 atau pos samarantu. Pos ini, nih, sumber cerita mistisnya.

Katanya, nama alias pos 4, samarantu, merupakan singkatan dari samar dan hantu. Artinya, di pos ini, terkadang terlihat samar-samar sosok hantu. Hiiiiiii. Kalau bisa, sih, kalau bisa jangan berhenti di sekitar pos 4. Jalan terus aja. Tapi, jangan lupa bilang permisi, ya, saat lewat pos 4.

Bukan cuma ketika mendaki Gunung Slamet, cerita mistis di jalur Bambangan juga berlanjut ketika jalan turun dari Gunung Slamet. Pernah ada seorang pendaki yang mengalami kejadian aneh saat ia hendak kembali ke base camp lambangan setelah mendaki Gunung Slamet.

Pos samarantu (sumber: http://www.ariewitantra.com/2017/07/pendakian-gunung-slamet-via-bambangan.html)

Dalam perjalanan menuju base camp Bambangan, si pendaki melewati pohon besar yang tumbang. Anehnya, setelah sekian lama berjalan, dia nggak nyampe-nyampe ke tempat tujuan, malahan ketemu lagi dengan pohon besar yang tumbang itu. Seakan-akan ada yang bikin dia tersesat. Ngeri, kan?

Apakah cerita mistis Gunung Slamet cuma terjadi di jalur Bambangan? Oh, tentu saja tidak. Jalur lain yang juga menyimpan cerita mistis adalah jalur Guci di Desa Guci, Tegal. Cerita mistisnya adalah tentang manusia kerdil.

Konon, manusia kerdil ini dulunya adalah pendaki Gunung Slamet yang tersesat dan nggak bisa kembali. Alhasil, ia bertahan hidup dengan makan dedaunan. Lama-kelamaan, ia kehilangan jati dirinya sebagai manusia. Gerak-geriknya lebih mirip hewan.

Sumber: http://www.ariewitantra.com/2017/07/pendakian-gunung-slamet-via-bambangan.html

Pendaki yang punya “kemampuan khusus” bisa melihat si manusia kerdil ini. Dan, biasanya pendaki ini meninggalkan makanan di luar tendanya untuk diberikan kepada si manusia kerdil.

Jalur Bambangan udah. Jalur Guci udah. Satu lagi jalur pendakian Gunung Slamet yang juga diselimuti cerita mistis adalah jalur Dhipajaya di Pemalang.  Pernah ada pendaki yang menggigil dan berkeringat dingin sehingga di tengah-tengah pendakian, ia dan temanya memutuskan untuk turun.

Sumber: https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4116638/pendakian-gunung-slamet-menantang-sampai-ke-puncak (by Muhammad Idris/detikTravel)

Ternyata, penyebab si pendaki menggigil adalah karena di tas ranselnya ada dua sosok bocah yang nangkring. Widihhhh. Terus, nih, ketika ia dan temannya dalam perjalanan turun, ia merasa mendengar suara-suara gaduh. Seakan-akan mereka dikepung banyak hantu. Hiiiiii……

Jadi gitu, gengs, cerita mistis di jalur pendakian Gunung Slamet. Apakah ada di antara kalian yang mengalami hal yang sama?

Komentar