08.Jan.2020

Bukan Cuma Ayam Taliwang, Ini 6 Kuliner Khas Lombok Lainnya yang Wajib Kalian Coba


Hola, warga Lombok! Brembe kabarde (apa kabar)? Hari ini hari Rabu. Itu berarti, saatnya membahas tentang kuliner dan kuliner yang dibahas kali ini adalah kuliner khas Lombok. Mungkin, kuliner khas Lombok yang kalian tahu adalah ayam taliwang. Itu memang benar, tapi, selain ayam taliwang, Lombok masih punya sederet kuliner khas lain. Apa saja? Kuy, baca ulasan di bawah.

0
0
0

1. Nasi Puyung

Sumber: https://gudeg.net/read/10804/nasi-balap-puyung-pedasnya-bikin-ketagihan.html (by Gudegnet/Wirawan Kuncorojati)

Namanya nasi puyung. Asalnya dari Desa Puyung, Lombok Tengah. Terdiri dari nasi, ayam suwir, dan kacang kedelai goreng. Gongseng buncis, telur, dan keringan kentang hadir sebagai pelengkap.

Penemu nasi puyung adalah Inaq Esun. Inaq berarti ibu. Esun mengawali berjualan nasi puyung dengan berdagang di pasar. Pada 1990-an, Esun berdagang dengan membuka kedai.

Kedai nasi puyung Inaq Esun ada di Jalan Raya Puyung, Lombok Tengah. Nasi puyung Inaq Esun jadi incaran banyak wisatawan, karena memang dialah yang pertama kali menjual makanan tersebut. Kini, nasi puyung tidak hanya ada di Lombok. Di Jawa pun, sudah ada cabangnya, misalnya di Yogyakarta.

2. Bebalung

Sumber: https://www.jurnaland.com/2018/02/satu-hari-mencoba-kuliner-khas-lombok.html

Saat lihat foto di atas, makanan apa yang terlintas di pikiran kalian? Mungkin, beberapa dari kalian menjawab sop buntut. Ya, bebalung memang mirip sop buntut. Bebalung biasa disajikan pada acara-acara penting, seperti upacara khitan, resepsi pernikahan, dan upacara adat.

Balung berarti tulang. Jadi, bahan utama bebalung adalah tulang. Bisa tulang (iga) sapi, kerbau, bahkan kuda. Kalau ingin makan bebalung berbahan kuda, kalian bisa datang ke rumah makan Masteng di Jalan TGH Faisal, Mataram. Untuk kuahnya, ada dua versi, yakni kuah bening dan kuah bersantan.

3. Sate Bulayak

Sumber: http://lombokbaratkab.go.id/sate-bulayak-antara-cita-rasa-dan-keagungan-budaya/

Kenapa dinamakan sate bulayak? Itu karena satenya disajikan dengan bulayak. Bulayak adalah makanan yang mirip lontong. Kalau lontong dibungkus daun pisang, bulayak dibungkus daun aren.

Satenya bisa berupa sate ayam, sate sapi, atau sate campur (plus jeroan). Bumbu yang disiram di atas sate mirip dengan bumbu pada ayam pelepah, makanan khas Lombok lainnya. Bahan untuk membuat bumbunya, antara lain laos, serai, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.

Bahan-bahan tersebut dicampur, dihaluskan, lalu diberi santan sampai mengental dan berwarna kemerahan. Bumbu itulah yang jadi kunci kenikmatan sate bulayak. Semakin nikmat karena sate bulayak juga diberi perasan jeruk nipis. Nyammmm……

4. Beberuk Terong

Sumber: https://www.jurnaland.com/2018/02/satu-hari-mencoba-kuliner-khas-lombok.html

Bukan makanan, tapi sambal. Wujudnya adalah sambal tomat yang disiramkan ke kacang panjang dan tentu saja terung. Beberuk terong biasa dijadikan pendamping makanan khas Lombok, seperti ayam taliwang, plecing kangkung, dan sate rembiga.

5. Kue Kerake

Sumber: https://www.nasirullahsitam.com/2015/01/kerake-bagus-rase-kue-dengan-kemasan.html

Kalau di Jawa, kue kerake ini mirip jenang, manis-manis kenyal gitu. Kue kerake dibungkus dengan daun kelobot (dari kulit jagung) dan dibuat menonjol sehingga terbentuk tiga bulatan.

Harap berhati-hati, ya, saat membuka bungkusan kue kerake, karena pengait di kedua ujungnya menggunakan sebilah bambu kecil. Jika tidak berhati-hati, bisa-bisa tangan kalian tergores.

6. Kue Bantal

Sumber: http://santhiserad.com/2013/07/kudapan-kue-jaje-bantal/

Di Jawa bernama lepet, di Lombok bernama kue bantal. Terbuat dari ketan. Isiannya ada dua macam, yang manis, isiannya adalah pisang, sedangkan yang asin, isiannya adalah kacang merah. Pembungkusnya terbuat dari daun aren.

Awalnya, kue bantal dijual hanya ketika Ramadan alias bulan puasa. Seiring berjalannya waktu, kue ini pada akhirnya juga dijual di luar bulan puasa.

Komentar