01.Sep.2016

Perhatian! Ini 7 “Jangan” untuk Kamu saat Mendaki Gunung


Hobi naik gunung makin lama makin menular ke banyak orang. Di jaman sekarang, Gunung Gede - Pangrango, Semeru, sampai Rinjani makin banyak didatengin pendaki. Namanya juga bagian dari alam, ada hal-hal yang boleh dan nggak boleh kamu lakuin pas naik gunung. Mau tahu apa aja? Nih, baca petuah dari Mister. Hehe.

0
0
0

1. Jangan sombong

1

Sumber foto: www.kennethesguerra.com

"Naik gunung? Ah keciiil..." Eits, tunggu dulu. Naik gunung nggak sama kayak ke mall. Butuh banyak persiapan sebelum mulai mendaki, apalagi buat kamu yang pemula. Olahraga sampe belajar P3K, semua harus kamu lakuin. Udah banyak cerita pendaki pongah yang tiba-tiba kesasar, kecapekan, atau ngalamin kejadian nggak enak lainnya karena meremehkan jalur pendakian. Rajin-rajin browsing dan tanya orang yang udah berpengalaman, ya, buat nambah info.

2. Jangan kelamaan istirahat

2

Sumber foto: photoshelter.com

Naik gunung emang bikin capek. Mau istirahat di tengah jalan juga nggak dilarang, kok. Eh tapi inget, ya, jangan istirahat terlalu lama saat mendaki kecuali memang di area yang cocok untuk berkemah. Break terlalu lama bakal bikin suhu tubuh kamu turun terlalu jauh dan susah naik lagi. Nah, supaya kamu sanggup istirahat di tempat yang sesuai, siapin badan kamu dan perhitungkan jarak mendaki sebaik mungkin sebelum berangkat.

3. Jangan buang sampah sembarangan

3

Sumber foto: montrealgazette.com

Jangan ngaku anak gunung atau pencinta alam kalau masih buang sampah sembarangan. Kalau kamu emang bener-bener sayang sama gunung, kamu nggak bakalan ninggalin bungkus mie instan atau kaleng minuman seenaknya saat turun. Selain bikin pemandangan di gunung jadi nggak indah lagi, sampah-sampah yang nggak bisa terurai ini udah pasti mencemari lingkungan. Makanya, selalu sedia kantong plastik dan bawa turun sampahmu, ya.

4. Jangan mengambil apa pun yang ada di alam sekitar

4

Sumber foto: manggalamerbabucunthel.blogspot.com

Don't take anything but pictures. Ini kalimat bijak yang harus diamini setiap orang yang naik gunung. Banyak orang ngebawa pulang bunga edelweiss atau tanaman endemik lainnya buat kenang-kenangan, padahal ini perbuatan ilegal. Bayangkan kalau semua orang ngelakuin kesalahan yang sama, bisa-bisa gunung keilangan keindahannya. Selain itu, kalau kamu ketahuan ngutil benda-benda alam begini, petugas patroli gunung bakal nyuruh kamu balik lagi ke atas buat balikin benda itu ke asalnya. Selamat mendaki dua kali!

5. Jangan meninggalkan temen jauh di belakang

5

Sumber foto: www.visitvictoria.com

Ketahanan tiap orang saat naik gunung beda-beda. Ada orang yang punya stamina tinggi dan ada juga yang butuh sering istirahat. Kalau kamu termasuk golongan yang pertama, jangan melesat sendirian sampai puncak. Perlambat langkah kamu buat mengimbangi temen yang jalan belakangan. Ini juga bisa jadi cara untuk mengetahui kadar ego seseorang. Jadi, kalau ada temen kamu yang suka ninggalin yang lain di belakang, waaah... Berarti besar ego-nya ngalahin gunung yang didakinya.

6. Jangan ngelakuin vandalisme

6

Sumber foto: wikimedia.org

Pernah lihat coretan "Titin love Jono" atau "Bejo was here" di batu dan batang pohon? Itulah vandalisme. Mister berdoa semoga Aladiners yang baca artikel ini nggak termasuk golongan orang-orang yang berbuat demikian. Kalau kamu pernah ngelakuin hal ini pas naik gunung, segeralah bertobat. Nggak usah sok pengin tenar dengan vandalisme! Naik gunung itu buat pengalaman batin, bukan buat sekadar eksis. Setuju? Kasihan gunungnya jadi "tersayat" karena ulah nggak bertanggung jawab begini.

7. Jangan cerita aneh-aneh sebelum turun

7

Sumber foto: theconversation.com

Selain bangunan kosong dan kuburan, gunung termasuk tempat paling mistis di dunia. Mau cari orang semedi, ritual aneh, sampai makhluk gaib, semuanya mangkal di gunung. Suara-suara mencekam atau penampakan yang bikin merinding udah jadi hal yang biasa banget. Makanya, kalau kamu ngalamin yang aneh-aneh saat mendaki, jangan buru-buru cerita dulu, ya. Tunggu sampai turun gunung, baru kamu boleh curhat sambil gemeteran.

Komentar