14.Feb.2019

Serem, Kisah Pemenggalan Kepala Valentinus yang Jadi Latar Belakang Perayaan Valentine


Happy Valentine, all! Wish you had a good time on your Valentine's day! Hari Valentine emang selalu identik dengan suasana romantis. Tapi, tahu nggak, sih, justru inspirasi perayaan hari Valentine berasal dari peristiwa yang nggak ada romantis-romantisnya sama sekali. Yang ada, peristiwa tersebut malah serem nan tragis, yakni pemenggalan kepala Valentinus.

0
0
0

Sekitar tahun 270 Masehi, kekaisaran Roma dipimpin Kaisar Claudius II. Ia dikenal sebagai pemimpin kejam karena sering ngelibatin tentara Roma dalam pertempuran berdarah dan mewajibkan mereka menang dalam setiap pertempuran. So, ia nerapin aturan ketat buat para tentara supaya mereka mau berangkat bertempur di medan perang.

Claudius II ngelarang para tentara bertunangan dan menikah. Aduh, kasihan banget. Menurutnya, keterikatan para tentara dengan kekasih, istri, dan anak-anaklah yang bikin mereka nggak mau ikut bertempur. Dengan adanya larangan bertunangan dan menikah, diharapkan para tentara nggak perlu pikir dua kali buat ikut bertempur karena mereka sudah nggak punya ikatan dengan pasangan dan keluarga.

Adalah Valentinus, seorang uskup yang berani nentang aturan Claudius II. Ia berpendapat bahwa aturan tersebut sangatlah tidak manusiawi. Ia kasihan terhadap para tentara yang harus ngorbanin perasaaan sayang dan cinta mereka demi memenuhi kemauan sang kaisar.

Santo Valentinus

Sumber fotohttps://www.brockbuilt.com/saint-valentines-day-legend-history/

Secara diam-diam, Valentinus menikahkan tentara dengan kekasih mereka. Bukan hanya satu—dua tentara, melainkan banyak. Bukannya nggak tahu betapa beresikonya tindakan itu, tapi rasa belas kasihan Valentinus terhadap para tentara mengalahkan segalanya. Berkat Valentinus, para tentara nggak perlu mengakhiri hubungan asmara dengan kekasih mereka. Berkat Valentinus, para tentara dapat mempertahankan cinta mereka dengan orang yang mereka kasihi.

Toh, lama-lama tindakan Valentinus diketahui juga oleh sang kaisar. Claudius II marah banget waktu tahu Valentinus berani nentang aturannya. Tanpa perlu berlama-lama, ia langsung ngeluarin perintah buat nangkep Valentinus. Setelah ditangkep, ia dijebloskan ke dalam penjara.

Santo Valentinus

Sumber fotohttps://www.al.com/living/index.ssf/2018/02/who_was_st_valentine_why_is_he.html

Apakah cukup sampai dijebloskan ke dalam penjara? Tentu saja tidak. Valentinus harus menghadapi eksekusi mati. Dari penjara tempat ia ditahan, Valentinus diseret menuju tempat eksekusi mati. Dengan tubuh penuh luka habis diseret, ia lantas dipukuli sampai lemah tak berdaya. Terakhir, kepalanya dipenggal. Idih, serem banget, ya.  Tragis banget nasib Valentinus. Kebaikan hatinya malah berbuah kematian. Cerita yang beredar mengatakan, Valentinus dipenggal mati pada 14 Februari yang kini dirayakan sebagai hari kasih sayang.

Ketika dipenjara, Valentinus ternyata jatuh cinta dengan anak penjaga sipir penjara yang menjadi teman baiknya selama dihukum. Sebelum dieksekusi mati, ia menulis surat perpisahan kepada pujaan hatinya itu. Di akhir surat, ia menulis “from your Valentine”. So sweet!

Santo Valentinus

Sumber fotohttps://tirto.id/berbagai-versi-tentang-santo-valentine-ci3u yang diambil dari Istimewa

Atas jasa Valentinus, gereja Katolik menjadikan Valentinus sebagai orang suci alias santo. Peringatan Santo Valentinus dirayakan tiap 14 Februari. Namun, peringatan tersebut sudah diberhentikan sejak 1969.

Terinspirasi oleh kisah Valentinus yang rela memperjuangkan cinta para tentara, kini 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang alias hari Valentine. Nama Valentine, tentu saja, diambil dari nama Valentinus. Yang perlu diketahui, peringatan hari Valentine tidak langsung muncul begitu peristiwa Santo Valentinus terjadi. Peringatan Valentine baru ada pada abad XVII.

Komentar