03.Nov.2020

Beginilah 4 Tempat Wisata Saat dan Sebelum Covid-19


Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup luas, terutama pada sektor pariwisata. Bukan hanya di Indonesia, hampir seluruh tempat wisata di dunia merasakan dampak negatif akibat adanya pandemi ini. Pariwisata memang menjadi sektor yang paling terdampak karena masyarakat memilih untuk tidak keluar rumah selama pandemi. Hal itu didukung pula dengan adanya larangan untuk tidak keluar rumah.

0
0
0

People, wearing protective masks, walk near the Eiffel Tower as the French tourism landmark reopened to visitors after being…

Sumber gambar: https://www.voanews.com/europe/french-authorities-shut-down-eiffel-tower-briefly-after-bomb-threat

Situasi seperti ini membuat banyak tempat wisata di berbagai dunia kehilangan semangatnya untuk menyambut wisatawan. Minimnya aktivitas di tempat wisata membuat beberapa tempat menjadi terbengkalai. Namun hal ini juga memberikan kesempatan kepada tempat wisata tersebut untuk menunjukkan jati dirinya sebagai tempat wisata yang alami. Nah, berikut ini kondisi beberapa tempat wisata di dunia saat dan sebelum pandemi Covid-19 melanda.

 

1. Venice, Italy

Dampak Lockdown Virus Corona, Sungai di Venesia Jadi Lebih Jernih - Semua Halaman - Hai

Sumber gambar:  https://hai.grid.id/read/072066767/dampak-lockdown-virus-corona-sungai-di-venesia-jadi-lebih-jernih?page=all

Kondisi sangat berbeda terjadi di kota Venesia yang terkenal dengan perahu motor dan kapal pesiar yang berlalu lalang tiap waktu. Namun semenjak pandemi covid-19 ini melanda dan Italia mengumumkan lockdown kota ini seperti menunjukkan jati diri aslinya yang sudah lama hilang. Tidak adanya wisatawan selama pandemi ini membuat kanal venesia begitu jernih. Bahkan ikan-ikan dan lumba yang sebelumnya tak pernah terlihat kini menampakkan dirinya. Sayangnya, kondisi alami ini harus datang bersamaan dengan pandemi yang melanda Italy.

 

2. Menara Eiffel, Prancis

Eiffel Tower opens for business - with coronavirus restrictions

Sumber gambar: https://www.rfi.fr/en/france/20200625-eiffel-tower-paris-reopens-coronavirus-restrictions-steps

Setelah berbulan-bulan harus tutup, kali ini Menara Eiffel sudah bisa dikunjungi oleh wisatawan meski harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum Covid-19 melanda, Menara Eiffel mampu menyuguhkan keindahan yang luar biasa, kamu bisa datang dengan bebas hingga menuju level atas menara ini. Tapi sekarang, kalau kamu berkunjung ke Menara Eiffel, kamu hanya boleh naik hingga level 2 menara. Untuk menuju ke sana pun kamu harus menaiki tangga dengan mekanisme satu jalur. Jadi wisatawan yang naik dan turun akan berbeda.

 

3. Taj Mahal, India

COVID-19: What you need to know about the coronavirus pandemic on 28 September | World Economic Forum

Sumber gambar: https://www.weforum.org/agenda/2020/09/covid-19-what-you-need-to-know-about-the-coronavirus-pandemic-on-28-september/

India menjadi negara kedua dengan kasus covid-19 terbesar per September 2020. Meski jumlah kasus terus melonjak, tempat wisata paling populer di negara ini justru telah dibuka kembali. Setelah 6 bulan ditutup, Taj Mahal kini sudah dibuka untuk umum dengan pembatasan beberapa pembatasan. Hanya 5.000 pengunjung yang dibolehkan datang tiap harinya, menggunakan tiket digital, menjaga jarak, serta pembatasan pengunjung di area Mausoleum.

 

4. Pantai Copacabana, Brasil

Coronavirus, Brasile secondo per decessi – Corriere di Como

Sumber gambar: https://www.corrieredicomo.it/coronavirus-brasile-secondo-per-decessi/

Pantai paling terkenal di Brasil ini menjadi tempat paling kontras selama pandemi menyebar ke negara ini. Pantai yang sebelumnya penuh  di tiap sudut dengan wisatawan domestik maupun mancanegara sekarang seperti pantai yang tidak bernyawa. Tak ada orang yang terlihat berjemur, bermain bola atau bahkan sekadar duduk santai di pinggir pantai. Polisi setempat selalu berjaga dan berkeliling untuk mengawasi pantai tersebut agar tidak ada yang melanggar protokol kesehatan yang diterapkan di sana. Brasil menjadi salah satu negara dengan kasus tertinggi di dunia, bahkan beberapa waktu lalu beberapa aktivis sempat memprotes penanganan kasus dengan cara menggali kubur di Pantai Copacabana.

Komentar