24.Sep.2015

Wayang Orang, Hiburan Sarat Moral dari Masa Lalu


 

0
0
0

Wayang orang, yang juga disebut wayang wong dalam bahasa Jawa, adalah pertunjukan wayang yang diperankan oleh manusia. Sesuai sebutannya, tidak ada lagi boneka-boneka wayang (biasanya terbuat dari kulit kerbau atau bahan lainnya). Boneka-boneka tersebut digantikan oleh manusia-manusia yang memerankan tokoh dalam dunia perwayangan. Mereka memakai pakaian dan aksesoris yang mirip dengan wayang kulit. Supaya makin menyerupai wayang kulit saat dilihat dari samping, seringkali wajah para pelakon wayang orang ini dilukis atau ditambahi hiasan.

 

Sumber gambar: Wikipedia

 

Salah satu pertunjukan wayang orang yang masih bertahan sampai sekarang adalah wayang orang Bharata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta). Dalam pertunjukan, sandiwara yang mereka mainkan diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi gamelan.Tema cerita pertunjukan pun bermacam-macam, biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula yang diambil cerita dari Ramayana dan Mahabharata.

 

Sumber gambar: Shutterstock

Gedung WO Bharata terletak di Jalan Kalilio, Senen, Jakarta Pusat. Gedung ini berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar terminal Senen. Selama kurun waktu 1963-1999, WO Bharata menggelar pertunjukan setiap malam. Namun, sejak gedung pertunjukan direnovasi, pertunjukan hanya dilangsungkan setiap Sabtu malam. Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB. Para penonton menjadikan pertunjukan ini sebagai obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus ajang reuni dan kumpul-kumpul.

 

Sumber gambar: indonesia.go.id

Harga tiketnya terbilang murah, sekitar Rp30.000 dan Rp100.000 untuk kelas VVIP. Menariknya, banyak di antara penonton yang sengaja membawa anak-anaknya dengan tujuan mengenalkan kesenian tradisional sejak usia belia. Penonton yang hadir juga bukan hanya dari Jakarta, tetapi juga dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Menonton Wayang Orang membuat kita seakan kembali ke masa lalu, saat belum banyaknya bioskop dan kita bisa memesan nasi goreng atau masakan kaki lima lainnya dari luar Gedung untuk disantap saat menonton. selain itu, banyak pesan moral yang bisa diambil dari cerita yang disajikan dalam pertunjukan WO Bharata. Salah satunya adalah tentang kebenaran yang akan selalu menghancurkan kebatilan.

 

Komentar

Tinggalkan Komentar: