26.Dec.2019

Tegang Banget Nonton Ritual Ngurek yang Mengandung Unsur Mistis


Ditusuk benda tajam, tapi nggak berdarah. Sounds impossible? Tapi, memang itulah kenyataannya. Mau ditusuk sedalam apa pun, nggak ada sama sekali darah yang keluar. Kejadian maha sakti ini bisa kamu saksikan pada ritual Ngurek, ritual masyarakat Bali. Orang yang berpartisipasi pada Ngurek nggak lagi jadi diri mereka, karena udah dirasuki roh orang yang udah meninggal.

0
0
0

Ngunying, Ngerebong, Daratan, Dewayu. Keempatnya adalah nama lain dari Ngurek. Saat menyaksikan Ngurek, kamu akan melihat orang menusuk tubuh mereka dengan keris. Nusuknya itu bener-bener neken dan dalem banget, lho. Siap-siap nahan ngeri, deh!

Ngurek bukanlah ajang unjuk kekuatan atau kekebalan tubuh, melainkan sebagai wujud sembah bakti pada Sang Hyang Widhi Wasa alias Tuhan YME. Keris yang digunakan pada Ngurek harus dimurnikan dulu dengan cara diberi mantra oleh orang yang memimpin jalannya Ngurek.

Bagian tubuh mana aja yang ditusuk keris saat Ngurek berlangsung? Bisa dahi, dada, perut, atau yang lebih ekstrem, bisa sampai ke mata bahkan tenggorokan. Dan, sekali lagi, tusukan keris itu gak meninggalkan luka sedikit pun.

Sumber: https://www.suara.com/foto/2019/01/14/090000/ngeri-umat-hindu-kesurupan-saat-ikuti-tradisi-ngerebong (diambil dari Antara Foto/Fikri Yusuf)

Ketika orang menusuk tubuhnya dengan keris, dia lagi nggak sadarkan diri. Di nggak tahu apa yang dia lakukan, karena dirasuki roh. Roh inilah yang mengendalikannya dan membuatnya kebal sehingga gak berdarah sedikit pun walau ditusuk benda tajam. Rohnya adalah roh para dewa dan leluhur.

Semakin orang sering ikut Ngurek, tingkat ketidaksadarannya semakin tinggi dan semakin kebal pula dia terhadap tusukan keris. Kalo masih newbie, biasanya belum 100% nggak sadar. Jadi, kadang masih berdarah-darah.

Prosesi Ngurek dimulai dari nusdus. Pada nusdus, disebarkan bau-bauan harum untuk mengundang para roh. Tanda bahwa roh sudah datang adalah ketika orang-orang mulai gemeteran dan mengeluarkan suara-suara aneh. Merekalah orang terpilih untuk melakukan Ngurek. Mereka disebut sumbuhan.

Sumber: https://www.mongabay.co.id/2018/08/27/izin-reklamasi-berakhir-forbali-minta-presiden-kembalikan-status-konservasi-teluk-benoa/(by Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia)

Orang-orang terpilih tadi lantas menari-nari sambil membawa persembahan dengan diiringi musik gamelan. Gerakan tarinya sangat random, karena para rohlah yang aslinya menari. Tahap ini disebut masolah.

Setelah menari-nari, saatnya tahap inti, yakni menusukkan keris ke tubuh. Durasi aksi tusuk-menusuk ini bervariasi, tergantung roh yang merasuki mau tampil berapa lama. Ada yang cuma 15 menit. Ada juga yang sampai 1 – 2 jam.

Kalau aksi tusuk-menusuk kerisnya udah selesai, orang-orang akan terjatuh ke tanah, lalu pemimpin jalannya Ngurek akan memerciki mereka dengan air suci. Tujuannya, tentu saja, untuk mengembalikan kesadaran. Tahap ini disebut ngaluwur.

Sumber: https://www.twipu.com/bayuadhy/tweet/1156368524262010880

Ritual Ngurek bermula ketika Bali masih berbentuk kerajaan. Saat itu, sang raja menggelar pesta sebagai wujud syukur pada Tuhan. Salah satu acara hiburan pada pesta itu adalah tari yang ditampilkan para prajurit. Tari itu menunjukkan kesaktian para prajurit dan tari itulah yang lantas berkembang menjadi ritual Ngurek.

Lihat foto-foto Ngurek di atas kesannya ngeri banget gitu, ya? Ya gimana gak ngeri, kalo tubuh ditusuk-tusuk keris tanpa ampun begitu? Kalo kamu nonton Ngurek, kira-kira bakal tahan nggak, nih?

Komentar