17.Mar.2017

Jadi Kutu Buku di 8 Perpustakaan Terindah se-Jagat Raya


Aladiners pada suka baca? Kalau lagi baca buku, biasanya paling enak di mana, sih? Di dalem kamar, kah? Di taman? Di pinggir danau? Atau di rumah pacar? Mood baca ternyata dipengaruhi juga, lho, sama tempatnya. Selain suasana sunyi yang harus banget ada, tempat yang paling enak buat baca pastinya harus manjain mata juga. Gak percaya? Coba, deh, liat 8 perpustakaan di bawah ini. Walaupun baca bukan hobi kamu, dijamin deh kamu bakal betah berlama-lama buat liat koleksi buku di sini!

0
0
0

1. Strahov Monastery (Ceko)

Sumber gambar: Shutterstock

Kompleks biara yang berlokasi di Praha ini udah ada sejak tahun 1143. Selain terkenal sebagai rumah tinggal dari sekitar 70 orang biarawan, Strahov Monastery juga punya perpustakaan yang keindahannya udah terkenal ke seluruh jagat raya, Theological Hall. Buat kamu penggemar film James Bond pasti gak asing lagi ngeliat perpustakaannya Strahov Monastery. Yep perpustakaan ini pernah jadi lokasi syuting film Casino Royale! Sebelumnya, Johnny Depp juga pernah mampir ke sini buat syuting filmnya yang berjudul From Hell. Selain ribuan edisi Alkitab, Theological Hall juga diisi sama lebih dari 200.000 koleksi buku. 3.000 di antaranya adalah manuskrip asli dari Alkitab.

2. Yangzhou Zhongshuge (China)

Sumber gambar: Shutterstock

Walaupun bukan persis perpustakaan, toko buku yang berlokasi Zhen Yuan ini Mister masukin ke daftar karena keindahannya yang gak bisa ditemuin di tempat lain. Lokasinya yang ada di pinggiran sungai menginspirasi para arsitektur yang membangun Yangzhou Zhonshuge untuk ngebuat toko buku ini mirip kayak sungai. Rak bukunya yang melingkar mengikuti bentuk ruang, lantainya yang menyerupai kaca, dan cahaya yang muncul dari balik rak ngebuat siapa pun serasa masuk ke dalam terowongan berisi sungai buku. Keren abis, lah, pokoknya! Dengan luas hingga 1.000 meter persegi, di sini kamu juga bisa nemuin ruang baca dan area anak-anak bertema perdesaan.

3. Trinity College Old Library (Irlandia)

Sumber gambar: Shutterstock

Perpustakaan yang berlokasi di Dublin ini terkenal karena satu buku yang jadi salah satu koleksinya; Book of Kells - manuskrip Alkitab Perjanjian Baru yang berisi 4 gospel. Tapi ngomongin soal buku, Old Library punya koleksi buku yang jumlahnya gak main-main, Aladiners. Gak heran, sih, karena perpustakaan ini emang copyright library negara ini. Dengan kata lain, SEMUA literatur yang dipublikasikan di Irlandia disimpan kopiannya di sini! Selesai dibangun tahun 1733, salah satu sisi paling cantik di sini adalah Long Room-nya yang diisi sekitar 200.000 koleksi buku tertua yang dimiliki sama perpustakaan ini.

4. Abbey Library of St. Gallen (Swiss)

Sumber gambar: Wikipedia

Sesuai sama gaya arsitektur ruangannya yang klasik Eropa, perpustakaan ini menyimpan ratusan ribu koleksi buku tertua di Swiss! Beberapa di antaranya bahkan ditulis di abad ke-8, lho. Karena keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya, Abbey of St. Gallen didaulat sama UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia. Salah satu area yang paling sering dikunjungi sama wisatawan di perpustakaan ini adalah aula Rococo yang didesain langsung oleh arsitektur kenamaan Austria, Peter Thumb, dengan gaya Baroque khas gereja Roma.

5. Stuttgart City Library (Jerman)

Sumber gambar: Shutterstock

Saat kebanyakan perpustakaan cantik di dunia ngasih liat keindahan gaya arsitektur klasik yang rame sama pilar, lukisan dan rak-rak kayu berwarna gelap, Stuttgart City Library justru memakai konsep minimalis dalam gaya interiornya. Segala yang simpel, belum tentu sederhana. Liat aja perpustakaan yang udah ada sejak tahun 2011 ini. Indahnya bikin mata melek seharian! Dengan dominasi warna putih di seluruh areanya, di sini kamu gak akan nemuin pilar kayu kayak di perpustakaan bergaya lama. Satu-satunya warna yang jadi aksen di perpustakaan serba putih ini ada di kursi baca dan buku-buku yang dipajang di rak. Duh, keren banget, ya!

6. Bodleian Library (Inggris)

Sumber gambar: Shutterstock

Lokasinya yang berada di kampus tertua di Inggris, Oxford University, bikin perpustakaan ini punya gaya yang "Inggris klasik" banget. Bukan cuma cantik di dalam, Bodleian Library juga enak dipandang dari luar. Selain gedung perpustakaan utamanya, salah satu yang paling rame didatengin turis di sini adalah Radcliffe Camera. Ruang baca yang gedungnya berbentuk lingkaran penuh ini udah ada sejak tahun 1749, dan namanya diambil dari nama dermawan yang membiayai pembangunan gedung ini, John Radcliffe. Hehe, siapanya Daniel Radcliffe itu, ya? Eh, ngomongin soal Daniel Radcliffe, perpustakaan yang udah buka sejak tahun 1602 ini juga jadi salah satu lokasi syuting film Harry Potter, lho. Wah, pantesan bentuknya gak asing, ya.

7. Vennesla Library and Cultural Center (Norwegia)

Sumber gambar: archdaily.com

Bedanya Vennesla Library dengan perpustakaan lainnya adalah di sini kamu bisa nemuin kafe, ruang pertemuan, dan ruang baca dalam satu tempat yang sama tanpa pembatas. Kebayang serunya? Didesain oleh perusahaan arsitektur asal Norwegia, Helen & Hard, Vennesla Library punya desain interior dan gaya arsitektur unik yang gak dipunya sama gedung mana pun di dunia. Sengaja didesain untuk ngebuat para pengunjungnya berasa masuk ke dalam perut ikan paus, langit-langit perpustakaan ini dibuat melengkung menyerupai segitiga dan penyekat antar ruang yang juga berfungsi sebagai rak buku dibuat kayak tulang rusuk. Keren abis!

8. Admont Abbey Library (Austria)

Sumber gambar: Shutterstock

Kalau Vennesla punya konsep arsitektur modern, Admont Abbey Library mengusung gaya arsitektur Baroque yang gak pernah bikin mata bosen ngeliatnya. Berlokasi di tepi Sungai Enns, perpustakaan ini selesai dibangun pada tahun 1776. Kalau gedung-gedung bergaya Baroque lainnya lebih banyak didekorasi dengan pilar dan furnitur berwarna gelap, Admont Abbey justru didominasi warna putih dan emas. Masuk ke sini bakal bikin kamu ngerasa lagi di rumah Barbie versi Eropa; klasik dan cute. Selain dekorasinya yang super cantik, perpustakaan ini juga dihias dengan karya para seniman dunia, seperti Bartolomeo Altomonte yang lukisannya bisa diliat pada langit-langit perpustakaan, dan patung pahatan Joseph Stammel yang menggambarkan kematian, surga, neraka, dan Hari Perhitungan di akhirat.

Komentar