21.Aug.2019

Jadi Jajanan Khas Jogja, Beginilah Asal-usul Bakpia


Jalan-jalan ke Yogyakarta belum lengkap kalau belum membeli……? Kalian yang sudah pernah ke sana pasti tahu jawabannya. Ya, apalagi kalau bukan bakpia. Bakpia adalah Jogja. Jogja adalah bakpia. Tapi, apakah bakpia benar-benar berasal dari kota pelajar itu?

0
0
0

Jauh sebelum dikenal sebagai jajanan khas Yogyakarta, bakpia sudah ada di China. Jajanan tersebut memang aslinya berasal dari negeri tirai bambu itu. Di sana, bakpia disebut sebagai tou luk pia yang artinya adalah kue berisi kacang hijau. Lantas, bagaimana ceritanya bakpia bisa sampai ke Yogyakarta?

Pada 1940-an, ada seorang warga China yang tinggal di Kampung Suryowijayan, Yogyakarta di sebuah rumah milik warga setempat bernama Niti Gurnito. Kwik Sun Kwok, warga China itu, menjajal peruntungan dengan berdagang kue yang diberi nama bakpia. Inspirasi bakpia tentu saja berasal dari tou luk pia.

Sumber: https://myeatandtravelstory.wordpress.com/2018/03/29/berburu-bakpia-pathok-25-langsung-ke-pabriknya-jogja/

Ada sedikit perubahan pada bakpia buatan Kwok. Aslinya, salah satu bahan yang digunakan untuk membuat kue tersebut adalah minyak babi. Namun, karena orang Indonesia tidak terbiasa dengan minyak babi, Kwok menggantinya dengan arang. Arang tersebut ia beli dari temannya Liem Bok Sing, sesama warga China yang tinggal di Yogyakarta.

Bakpia buatan Kwok ternyata cukup laris. Banyak masyarakat Yogyakarta yang menyukainya. Kwok pun terus melanjutkan usaha bakpianya itu. Keberhasilan Kwok dalam membuat bakpia mendorong temannya, Kim Bok Sing untuk juga ikut membuat bakpia.

Bakpia buatan Sing berbeda dengan bakpia buatan temannya, Kwok. Kulit bakpia buatan Sing lebih tipis. Ketika awal merintis usaha bakpia, Sing masih tinggal di Kampung Pejaksen. Pada 1948, ia pindah ke Kampung Pathuk. Terdengar familiar dengan nama kampung itu? Ya, bakpia yang terkenal di Yogyakarta adalah bakpia pathuk.

Sumber: Sumber: https://myeatandtravelstory.wordpress.com/2018/03/29/berburu-bakpia-pathok-25-langsung-ke-pabriknya-jogja/

Usaha bakpia milik Sing di Kampung Pathuk terus berkembang hingga akhirnya kampung tersebut menjadi sentra industri bakpia terbesar di Yogyakarta. Awalnya, belum ada toko-toko bakpia di Kampung Pathuk. Kala itu, para pedagang bakpia menjajakan kue tersebut dengan mendatangi langsung para pembeli dari rumah ke rumah.

Kemasan bakpianya juga masih sederhana, yakni berupa besek dan belum ada lebel bakpia pathuk seperti yang kalian sering lihat. Apa, sih, besek? Itu adalah wadah berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu.

Sumber: https://gudeg.net/read/10205/bakpia-kukus-tugu-jogja-oleh-oleh-baru-di-jalan-kaliurang.html

Seiring berjalannya waktu, bakpia pathuk berkembang. Tidak lagi dikemas dalam besek, melainkan dalam kotak. Sudah ada label namanya pula, seperti Bakpia Pathuk 25 dan Bakpia Pathuk 75. Nomor tersebut sebenarnya adalah nomor rumah sang penjual bakpia. Varian rasanya pun berkembang. Tidak hanya kacang hijau, tapi ada juga keju dan cokelat.

Selain bakpia pathuk, kini ada juga bakpia kukus. Lebih empuk. Ada dua jenis bakpia kukus, original yang kulitnya berwarna putih dan brownies yang kulitnya berwarna cokelat. Untuk varian rasanya, ada kacang hijau, keju, cokelat, kacang merah, dan kurma. Satu kotaknya berisi 10 bakpia kukus. Harganya Rp33.000. Toko bakpia kukus bisa kalian temukan di Jalan Kaliurang.

Komentar