Beberapa koleksi kamera Pak yang terpajang di Dreamy Camera cafe
26.Jun.2019

Dreamy Camera Cafe, Tempat Nongkrong Pecinta Fotografi


Catchy. Cozy. Photography. Ketiga kata itu tepat untuk menggambarkan Dreamy Camera cafe di Korea Selatan. Desain kafenya yang berbentuk kamera jadul sangatlah eye-catching. Suasana di dalamnya sangat cozy untuk bersantai. Dan bagi penggemar fotografi, kafe ini wajib dikunjungi.

0
0
0

Siapa yang menyangka bahwa di timur Seoul, ibu kota Korea Selatan, terdapat kamera setinggi 30 kaki yang berdiri tepat di sebelah rumah penduduk. Kameranya jadul. Keluaran 1950. Produksi Jerman. Warnanya didominasi merah. Ada juga hitam dan abu-abu. Emang iya ada kamera segedhe itu? Bukan kamera asli tentunya, melainkan kafe berbentuk kamera yang bernama Dreamy Camera cafe.

Kenapa memilih kamera sebagai desain bangunan kafe? Itu karena sang pemilik kafe Pak Seong Hwan merupakan penggemar fotografi. Pak adalah pensiunan pilot. Kala masih bekerja sebagai pilot, ia meluangkan waktunya untuk ikut kursus fotografi. Pak dan istrinya Kwak Myeong Hwee sudah lama ingin membangun sebuah kafe. Kebetulan sang istri juga sangat menggemari kopi. Sebelum membangun kafe, Kwak belajar seluk beluk kopi selama 2 tahun di dua sekolah.

Dreamy Camera cafe berada tepat di sebelah rumah sang pemilik kafe

Sumber: http://www.issueno206.com/dreamy-camera-cafe-south-korea/ (diambil dari Park Sung-Hwan)

Pembangunan Dreamy Camera cafe berawal dari mimpi Kwak yang ingin punya rumah di daerah tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota. Setelah mencari ke sana kemari, Kwak dan Pak akhirnya menemukan lokasi yang ideal dan pilihan mereka jatuh pada daerah yang bernama Yangpyeong-gun. Di situlah, Kwak dan Pak membangun rumah yang ditinggali bersama anak semata wayang mereka.

Setelah mimpi Kwak terwujud, saatnya mewujudkan mimpinya dan suaminya, yakni membangun kafe. Berhubung mereka sudah punya rumah di daerah yang ideal menurut mereka, maka lokasi kafenya pun nggak perlu jauh-jauh. Mereka ingin punya kafe yang bersebelahan langsung dengan rumah mereka. Dan karena sang suami sangat suka pada dunia fotografi, jadilah kafe tersebut berbentuk kamera. Adalah Rolleiflex, jenis kamera yang menjadi bentuk bangunan kafe. Kedua lensa bulat pada “kamera” tersebut difungsikan sebagai jendela kafe.

Beberapa koleksi kamera Pak yang terpajang di Dreamy Camera cafe

Sumber: http://www.saranghaekorea.com/2015/08/renewing-commitment-to-our-passion-and.html (diambil dari Anny Martinez)

berkonsep minimalis dan terdiri dari dua lantai. Begitu memasuki kafe, pengunjung bisa langsung tahu bahwa pemilik kafe adalah seorang photography addict. Betapa tidak, di lantai satu, terpajang ratusan kamera koleksi Pak yang disusun rapi dalam rak kayu berpintu kaca. Kece-kece banget, deh, kameranya!

Saat naik ke lantai dua pun, pengunjung masih bisa menemukan beberapa koleksi kamera Pak. Di lantai dua juga tersedia buku bacaan. Menu yang recommended di kafe ini adalah cheesecake, hot Americano, dan terrarossa coffee (kopi yang terbuat dari biji kopi yang di-roasted). Oh, ya, di Dreamy Camera cafe, kamu bisa berfoto dengan kamera polaroid, lho. Gratis! Fotonya bisa kamu bawa pulang lagi. Asyik, kan?

Foto-foto pengunjung Dreamy Camera cafe hasil jepretan kamera polaroid

Sumber: https://www.theverge.com/2014/4/11/5600376/dreamy-camera-cafe-in-south-korea

Nama juga Dreamy Camera cafe, jadi, selain dimanjakan dengan koleksi kamera kece milik Pak, di sana kamu juga diajak “bermimpi”. Kamu akan diberi kertas kecil yang dinamakan bucket list. Di bagian bawahnya, tertulis “Now you’re about to seek your dreams. Is there anything you want to say to yourself? Write them down in big letters”. Ya, di bucket list itu, kamu diminta menuliskan mimpimu. Mimpi apa aja. Gak harus yang serius. Setelah terisi impian-impianmu, bucket list tersebut akan difoto dengan kamera polaroid. Satu foto untuk dipajang dan satunya lagi bisa kamu bawa pulang.

Kenapa Pak dan Kwak meminta pengunjung kafe menuliskan mimpi mereka? Itu karena mereka ingin agar pengunjung berani bermimpi sekaligus berani mewujudkannya. Pak dan Kwak telah berhasil membuat mimpi mereka jadi kenyataan, yakni membangun rumah di daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kota dan mendirikan kafe berkonsep fotografi tepat di sebelahnya. Pak dan Kwak berharap para pengunjung kafe bisa terinspirasi kisah mereka dalam mewujudkan mimpi. Wah, deep banget, ya!

Kertas bertuliskan cerita Pak dan Kwak kala membangun Dreamy Camera cafe

Setiap pengunjung diberi kertas yang bertuliskan kisah Pak dan Kwak kala membangun Dreamy Camera cafe (sumber: https://jenniferanandary.com/2018/02/01/best-cafe-life-dreamy-camera-cafe-di-korea-selatan/)

Suasana di sekitar kafe juga gak kalah coszy, lho. Kamu bisa menikmati indahnya pemandangan sawah dan pegunungan. Dreamy Camera cafe buka pada Selasa—Sabtu dari jam 11 siang—6 sore. Kalau pengen bertemu dengan Kwak, kamu bisa datang di hari Rabu. FYI, meskipun orang Korea, Kwak sangat fasih berbahasa Inggris dan itu sangat membantu jika kafe tersebut kedatangan wisatawan negara. Jadi, gimana, nih, gaes? Tertarik buat nongki-nongki syantik di Dreamy Camera café?

Komentar