16.Oct.2019

Kayak Gimana, ya, Rasanya Burger Lokal? Mampir ke Monalisa Burger, yuk!


Burger yang berasal dari luar negeri dimasak dengan racikan bumbu dalam negeri. Burger yang merupakan makanan Barat disajikan dengan cita rasa yang disukai masyarakat setempat. Internasional rasa lokal. Itulah Monalisa burger yang ada di Yogyakarta. Rasanya? Tetep enak, dong, pastinya. Gak kalah dengan burger yang dijual di restoran cepat saji.

0
0
0

Kegiatan mengisi waktu luang menjadi awal mula Monalisa burger. Kala itu, pendirinya, Wibowo Agung Sanyoto, masih berkuliah di Universitas Pembangunan Nasional (UPN Veteran) Yogyakarta. Saat menunggu pengumuman hasil ujian yang memakan waku yang cukup lama, Agung memutuskan untuk mengisi waktu luangnya dengan berjualan burger.

Dari sekian banyak makanan, kenapa burger yang dipilih? Suatu kali, Agung pernah membeli burger di restoran cepat saji. Menurutnya, rasa burger itu biasa saja. Ia lantas berpikir untuk membuat burger sendiri yang lebih enak dengan cita rasa Jogja.

Sumber: https://nuranwibisono.net/2011/12/monalisa-burger-pencerahan/

Setelah berhasil menemukan resep yang pas, Agung membuka lapak burger pertamanya di Jalan Kaliurang. Itu terjadi pada 1988. Saat itu, Agung menamai dagangannya Garfield burger. Garfield burger lalu diganti menjadi Monalisa burger. Menurut Agung, nama Monalisa lebih familiar dan dimengerti semua generasi.

Ketika memutuskan untuk untuk berjualan burger, sebenarnya Agung agak nekat, karena saat itu warga Jogja belum terlalu mengenal burger. Namun, kenekatan itu berbuah manis. Lapak burgernya di Jalan Kaliurang laris diburu mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Lokasi Agung berjualan memang dekat dengan kampus UGM.

Kian lama kian banyak orang yang membeli Monalisa burger hingga akhirnya Agung mendirikan cabang di empat lokasi lain, yakni di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Damai, Jalan Babarsari, dan Jalan Mrican. Produk yang dijual pun makin beragam. Ada hot dog, spageti, piza, kentang, roti bakar, dan pisang bakar.

Sumber: http://www.hungerranger.com/2015/04/monalisa-burger.html

Roti yang digunakan pada Monalisa burger tidak seperti roti burger pada umumnya. Rotinya adalah produksi rumahan. Rotinya juga tidak dipotong menjadi dua, tetapi hanya dilipat. Tujuannya adalah untuk memudahkan saat memasukkan bahan-bahan ke dalamnya, supaya tidak kocar-kacir.

Isinya sama seperti burger lain, yakni sayur, daging, dan keju. Kalau untuk rasa, jelas berbeda. Rasanya sangatlah Jogja, yakni manis. Rasa manis tersebut berasal dari mayones. Iya, mayonesnya manis. Unik, kan? Ada rasa rempah juga di burger tersebut.

Ada dua varian Monalisa burger, dengan keju dan tanpa keju. Burger keju dihargai Rp20.000, sedangkan burger biasa alias burger tanpa keju dihargai Rp18.500. Cukup terjangkau, kan?

Sumber: http://traveltodayindonesia.com/mengulik-burger-monalisa-legenda-burger-lokalnya-jogja/ (foto oleh Purwono NA/traveltoday)

Meskipun cita rasanya sangat Jogja, Monalisa burger disukai orang-orang luar negeri. Banyak bule di Jogja, entah itu wisatawan ataupun pelajar, yang mampir ke Monalisa burger. Mereka bahkan membeli dua burger sekaligus.

Berdiri sejak 1988, sampai saat ini, Monalisa burger masih tetap eksis. 30 tahun lebih berdiri, Monalisa burger tidak pernah kehilangan peminat. Mungkin, ada dari kalian yang akan ke Jogja dalam waktu dekat-dekat ini, kalian bisa mencoba pergi ke salah satu cabang Monalisa burger dan menikmati kelezatan burger Jawa itu.

Komentar