31.Mar.2020

Berwisata sambil Beribadah di Masjid Cheng Ho di Surabaya


Surabaya memang mirip Jakarta. Macet, panas, padat. Tapi, bukan berarti, berlibur di Surabaya nggak asyik. Mau hepi-hepi di theme park? Bisa. Mau ikut bus city tour buat mengenal sejarah Surabaya? Bisa. Shopping nyampe bosen? Jelas bisa, ada banyak mal di sana. Atau, pengin datang ke wisata religi? Bisa juga, dong. Nah, salah satu wisata religi yang cukup terkenal adalah Masjid Cheng Ho. Langsung aja kepoin informasi soal Masjid Cheng Ho di Surabaya di bawah ini.

0
0
0

 

Arek-arek Suroboyo, kowe padha ngerti Masjid Cheng Ho gak? (anak-anak Surabaya, kalian pada tahu Masjid Cheng Ho gak?). Nih, buat yang belum tahu, masjid ini berlokasi di Jalan Gading nomor 2. Nggak begitu jauh dari balai kota alias kotamadya, sekitar 1 km.

Masjid Muhammad Cheng Ho. Demikian nama lengkap masjid ini. Masyarakat lebih mengenalnya sebagai Masjid Cheng Ho. Masjid ini mulai dibangun pada 15 Oktober 2001 yang bertepatan dengan peringatan Isra Miraj. Setahun kemudian, pada Oktober 2002, pembangunannya rampung.

Dari namanya, sudah ketahuan, dong, keistimewaan masjid ini. Kalau masjid lain biasa menggunakan unsur Arab sebagai namanya, masjid ini menggunakan unsur Tionghoa. Cheng Ho, nama masjid ini, merupakan laksamana asal China yang beragama Islam.

Sumber: http://architectureforbetterlife.blogspot.com/2012/01/masjid-cheng-hoo-surabaya.html

Bukan cuma namanya, penampakan Masjid Cheng Ho di Surabaya juga kental dengan unsur Tionghoa. Saat tiba di halaman masjid, kalian akan melihat aksara Tionghoa (hanzi) yang menerangkan nama masjid.

Bentuk masjidnya pun seperti pagoda. Langit-langitnya berbentuk segi delapan. Dalam budaya Tionghoa, angka delapan dipercaya sebagai angka keberuntungan, karena bentuknya bersambung alias nggak terputus.

Coba lihat warna masjidnya. Ada warna merah, kuning, biru, dan hijau. Warnanya cerah, khas warna Tionghoa. Menurut kepercayaan warga Tionghoa, merah berarti kebahagiaan, kuning berarti kemasyhuran, biru berarti harapan, dan hijau berarti kemakmuran.

Sumber: https://www.maioloo.com/tempat-wisata/jawa-timur/masjid-cheng-ho-surabaya/ (by Reza Fitriyanto/Maioloo.com)

Kental dengan unsur Tionghoa, Masjid Cheng Ho di Surabaya tentu nggak lepas dari unsur islami.  Ini, salah satunya terlihat dari lima anak tangga di serambi masjid yang melambangkan lima rukuk Islam. Luas bangunan utama masjid ini, 11 x 9 m2 juga melambangkan unsur Islami.

Angka sebelas merupakan lambang dari panjang dan lebar Ka’bah saat dibangun Nabi Ibrahim AS, yakni 11 m. Sementara itu, angka sembilan melambangkan wali sanga (wali sembilan), sembilan pria yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa.

Laksamana Cheng Ho

Masjid Cheng Ho di Surabaya dibangun sebagai penghormatan bagi Laksamana Cheng Ho, seorang muslim Tionghoa. Nggak heran, saat datang ke sini, kalian bakal melihat banyak warga keturunan Tionghoa dalam balutan baju koko, sarung, dan hijab.

Di dalam masjid ini, tepatnya di dinding utara, kalian juga bisa menemukan relief Laksamana Cheng Ho dan kapalnya yang digunakan saat berlayar.

Sumber: http://architectureforbetterlife.blogspot.com/2012/01/masjid-cheng-hoo-surabaya.html

Cheng Ho terlahir sebagai suku Hui, suku di China yang mayoritas beragama Islam. Ia dikenal sebagai pelaut andal. Bersama pasukan yang dipimpinnya, ia malang melintang mengarungi lautan untuk berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia guna memperkuat kekuasaan kekaisaran China.

Selain dikenal akan kepiawaiannya mengarungi lautan, Cheng Ho juga dikenal akan ketaatannya sebagai seorang muslim. Oleh karenanya, umat muslim dan warga keturunan Tionghoa di Surabaya membangun masjid Cheng Ho sebagai bentuk penghormatan baginya.

Komentar