24.Apr.2018

Bacha Posh: Tradisi Perempuan Jadi Laki-Laki Akibat Tuntutan Keluarga di Afghanistan


Bacha Posh sendiri berarti "perempuan yang berpenampilan laki-laki". Kenapa sampai ada tradisi kayak begini di Afghanistan yang merupakan negara Islam? Padahal, kalau mau dikaitkan ke agama, dalam Islam diajarin kalau laki-laki gak boleh menyerupai perempuan, begitu juga sebaliknya. Namun, gara-gara tuntutan keadaan, ajaran agama pun harus kompromi dan muncullah fenomena ini.

0
0
0

Apa persisnya "tuntutan" yang mengakibatkan munculnya tradisi berumur ratusan tahun ini? Sederhana aja, kawan. Afghanistan itu negara rawan konflik. Anak-anak mudanya dipersiapkan buat ikut perang. Kalau udah begini, keluarga yang punya anak laki-laki dianggap lebih berguna buat negara. Mereka dapet kehormatan, penghasilan, dan pengakuan lebih besar dibandingin keluarga yang cuma punya anak perempuan.

sumber foto: bachaposh.com

Selain konflik terus, Afghanistan juga patriarkis banget. Mereka dinobatkan sebagai negara terburuk buat perempuan, lho! Angka harapan hidup perempuan di sana rata-rata cuma 44 tahun. Warisan, nama keluarga, semuanya diturunkan lewat anak laki-laki. Merekalah yang cari nafkah sementara perempuan diem di rumah jaga anak. Lahan pekerjaan buat perempuan dikit banget dan hak-hak mereka juga belum diperhatiin. Kalau udah begini, wajar aja mereka nyeberang ke gender satu lagi buat dapet kebebasan yang mereka mau. Apalagi kalau orang tua mereka miskin. Mau gak mau anak perempuan harus banting tulang, tapi harus jadi laki-laki dulu. Iya, gak?

sumber foto: nationalgeographic.com

Perempuan jadi Bacha Posh bukan didorong alasan ekonomi aja. Ada kepercayaan yang bilang kalau mereka ngejalanin tradisi ini, keluarga mereka bakal bisa punya anak laki-laki. Yaaa, semacem pancingan gitulah. Absurd, tapi dipercaya. Dengan begini, mereka juga bisa kabur dari perjodohan dan nyari pasangan sendiri.

Cara jadi Bacha Posh pun gak ribet. Gak harus operasi kelamin atau suntik hormon. Cukup berpakaian dan potong rambut ala laki-laki Afghanistan aja. Mereka juga bakal diperlakukan sama kayak laki-laki tulen lainnya. AKAN TETAPI begitu mereka udah menginjak 17-18 tahun, mereka harus balik lagi berperilaku perempuan! Cara ngomongnya, cara jalannya, kegiatannya, semua harus di-reset. Paksaan kayak ginilah yang bikin banyak Bacha Posh ngalamin krisis identitas dan trauma psikologis. Iyalah, dari bayi dididik jadi laki-laki masa tiba-tiba disuruh jadi perempuan? Gak gampang, kan?

sumber foto: nationalgeographic.com

Apa alasan mereka disuruh balik ke kodrat lagi? Soalnya, ciri-ciri fisik perempuan mereka pasti makin jelas. Kalau udah begini, mereka harus siap ngadepin teror dari masyarakat. Dikatain anti Islam, transeksual, banyak! Makanya, gak heran sebagian besar keluarga yang punya Bacha Posh terpaksa hidup pindah-pindah demi menghindari kecaman warga. Ada juga Bacha Posh yang milih hidup sendiri dan ngejalin hubungan dengan sesama perempuan. Daripada dipaksa pakai burqa dan berkutat seumur hidup di dapur, mendingan hidup bebas meskipun dikucilkan.

Mau tahu budaya lainnya di dunia seputar gender dan perempuan? Baca juga: Bagi 6 Suku di Dunia Ini, Manusia Bukan Cuma Laki-Laki dan Perempuan Lho!

Komentar