27.Feb.2020

Awas! Ini Unsur Mistis yang Ada di Tari Jaranan


Pernah nonton jaranan? Kesenian tradisional itu biasa ditampilkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau di Jawa Tengah, namanya jathilan. Buat yang pernah nonton, kalian pasti tahu bahwa ada bagian dari tari tersebut yang mengandung unsur mistis. Yup, ada sesuatu yang bisa membuat penonton bergidik ngeri. Kira-kira, apa, ya, unsur mistis yang ada di tari jaranan?

0
0
0

Dalam bahasa Jawa, jaran berarti kuda. Properti yang digunakan pada tari jaranan memang kuda. Bukan kuda beneran, melainkan kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Penari jaranan menunggang kuda buatan dan membawa cambuk. Kuda dipegang dengan tangan kiri dan cambuk dipegang dengan tangan kanan. Musik pengiringnya ialah gamelan yang berupa, antara lain gendang, saron, dan gong.

Tari jaranan tercipta untuk mengenang iring-iringan saat pernikahan Dewi Sanggalangit dan Klana Sewandana. Saat itu, keduanya diarak pasukan kerajaan yang menunggang kuda dan barisan pemusik yang memainkan alat musik dari besi.

Sumber: https://beritajatim.com/gaya-hidup/kabupaten-kediri-lestarikan-seni-budaya-melalui-festival-jaranan/

Penari jaranan merepresentasikan pasukan kerajaan yang menunggang kuda.  Pemain gamelan merepresentasikan pemusik yang memainkan alat musik dari besi.

Sekian informasi umum tentang jaranan. Saatnya mengetahui sisi mistis kesenian ini, yakni saat penarinya kesurupan. Saat penari kesurupan inilah yang paling ditunggu-tunggu. Untuk membuat penari kesurupan, ada seorang pawang yang bertugas memanggil roh.

Sebelum roh didatangkan, sang pawang mengoleksi gamelan dengan minyak. Ia juga menyiapkan sesajen berupa, antara lain beras, daun singkong, air mineral, dan kopi. Selanjutnya, ia membaca mantera untuk mengundang roh.

undefined

Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Jaran_Kepang_4.jpg (by Susilo_Hendro)

Roh yang datang bermacam-macam, misalnya roh binatang buas macam harimau dan ular. Ngeri juga, ya.  Ketika pawang bergerak ke arah penari dan membisikkan sesuatu ke telinga mereka, mereka pun langsung kerasukan.

Penari kerasukan setelah selesai menarikan jaranan. Saat kerasukan, mereka tetap menari, tapi gerakannya kaku banget. Terus, kalau kebetulan roh yang masuk ke penari adalah harimau, mereka bisa mengaum mirip harimau. Tubuh manusia, suara harimau. Kan, ngeri, ya?

Aksi mengaum kayak harimau itu belum seberapa. Ada yang lebih ekstrem, yakni membuka kelapa dengan gigi. Iya, kelapa yang gedhe dan normalnya kalau membukanya mesti pakai pisau gedhe itu, bisa dibuka dengan mengandalkan gigi.

Sumber: http://infopublik.id/galeri/foto/detail/58388

Aksi ekstrem lainnya yang nggak kalah ngeri adalah makan beling! Tahu beling yang pecahan kaca itu, kan? Nah, penari jaranan yang kesurupan bisa dengan “enaknya” melahap beling. Makan beling udah kayak makan mie instan. Belingnya bener-bener ditelen. Ngeri nggak, sih?

Bisa dibayangkan, kan, betapa merindingnya suasana pertunjukan tari jaranan ketika penarinya ndadi? Udah mengaum kayak hewan buas, eh, bisa makan beling lagi. Kalian yang penakut, bisa-bisa udah ngacir, karena nggak tahan melihatnya.

Sumber: https://albiansyah.com/2012/11/18/parade-kesurupan-kuda-lumping/

Gimana cara nyembuhin penari jaranan yang kerasukan? Lewat perantara pawang tentunya. Pawang yang mendatangkan roh, pawang pula yang mengusir roh itu.

Biasanya, nih, ketika penari tahu kalau mereka bakal dipulihkan dari kesurupan, mereka suka minta yang aneh-aneh ke pawang, misalnya nyuruh pawang untuk mencambuk badan mereka. Welehhh, makin ngeri aja, ya.

Komentar