14.Oct.2019

Mau Berwisata sambil Nambah Pengetahuan? Yuk, Datang ke 6 Objek Wisata di Trowulan, Mojokerto Ini


Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur punya sebuah kawasan yang di sana terdapat beragam peninggalan Kerajaan Majapahit. Kawasan tersebut dinamakan komplek Trowulan. Eksistensi Kerajaan Majapahit berlangsung pada 1293 - 1500 M. Kalian tahu patih Gajah Mada yang terkenal dengan sumpah Palapanya? Ia berasal dari Kerajaan Majapahit.

0
0
0

Kalau ingin tahu lebih dalam tentang Kerajaan Majapahit dan warisan-warisannya, kalian bisa pergi ke komplek Trowulan dan mendatangi objek wisatanya. Ada apa saja? Simak di bawah ini.

1. Kolam Segaran

Sumber: https://faktualnews.co/2018/03/31/kolam-segaran-trowulan-mojokerto-kerajaan-majapahit-hingga-sekarang/74298/ (by: FaktualNews.co/Khilmi S. Jane)

Segaran berasal dari bahasa Jawa segara yang berarti laut. Dinamakan Segaran karena kolam tersebut layaknya laut mini, besar dan luas. Sejarah mengatakan, Kolam Segaran dibangun saat Kerajaan Majapahit ada dalam fase kemunduran. Kolam tersebut dibangun sebagai tempat persediaan air bersih kala musim kemarau.

Kolam Segaran ditemukan pada 1926 oleh arsitek Belanda, Henry Maclaine Pont. Saat ditemukan Pont, Kolam Segaran dalam kondisi tertimbun tanah. Pemugaran pun dilakukan. Kini, Kolam Segaran dimanfaatkan warga setempat sebagai tempat rekreasi. Selain itu, Kolam Segaran juga berfungsi mengairi sawah-sawah sekitar.

2. Candi Tikus

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Candi_Tikus.jpg#/media/Berkas:Candi_Tikus.jpg (by Gunawan Kartapranata)

Saat melihatnya, mungkin kalian tidak percaya jika itu adalah candi. Ukurannya mini. Candi mini itu ada di tengah-tengah kolam berbentuk persegi. Untuk menuju ke candi itu, kalian harus menuruni anak tangga.

Candi Tikus ditemukan pada 1914 oleh Bupati Mojokerto saat itu Raden Adipati Arya (RAA) Kromojoyo Adinegoro. Ketika ditemukan, candi tersebut dalam kondisi tertimbun tanah. Bupati pun memerintah warganya untuk menggali timbunan tanah itu.

Tak disangka, banyak tikus bermunculan dari reruntuhan bangunan candi. Ya, tikus menggunakan reruntuhan candi sebagai sarangnya. Warga pun menjuluki candi itu dengan nama Candi Tikus.

3. Makam Putri Campa

Sumber: https://kabmojokertomuseumjatim.wordpress.com/makam-putri-campa/

Putri Campa berasal dari Kerajaan Champa, Vietnam. Ia adalah permaisuri Raja Majapahit Prabu Brawijaya V dan ibu dari Raden Patah. Di komplek makam Putri Campa, tidak saja terdapat makam Putri Campa, tapi ada juga makam prajurit dan dayang Kerajaan Majapahit.

Di sana, terdapat ruangan mini bernama Sanggar Pamujan. Ruangan itu digunakan oleh peziarah untuk bersemedi. Banyak orang yang datang berziarah ke makam Putri Campa dengan tujuan untuk melancarkan pekerjaan mereka. Peziarah tidak hanya datang dari Indonesia, tapi juga negara lain, seperti Jepang dan Malaysia.

4. Candi Brahu

Sumber: http://travelesian.blogspot.com/2012/09/brahu-temple-crematorium-of-king.html

Candi Brahu dibangun ketika Kerajaan Majapahit dipimpin Prabu Brawijaya I. Di antara candi-candi lain di komplek Trowulan, Candi Brahulah yang merupakan candi tertua. Ada kabar yang mengatakan, dulunya, Candi Brahu difungsikan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit. Namun, kabar tersebut belum terbukti kebenarannya.

5. Museum Trowulan

Sumber: http://indah-haya.blogspot.com/2014/04/museum-majapahit-trowulan-mojokerto.html

Kalau ingin mengetahui sejarah Kerajaan Majapahit secara lebih komplit, silakan berkunjung ke Museum Trowulan. Lokasinya tidak jauh dari Kolam Segaran. Pendirian Museum Trowulan merupakan hasil kerja sama Bupati Mojokerto, Kromojoyo Adinegoro dan arsitek sekaligus arkeolog asal Belanda, Henry Maclaine Pont.

RAA Kromojoyo dan Pont mendirikan Oudheeidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Itu adalah organisasi yang bertugas meneliti peninggalan kerajaan Majapahit. Makin lama, peninggalan Majapahit yang dikumpulkan OVM makin banyak. Akhirnya, pada 1926, tercetus ide untuk memamerkan peninggalan-peninggalan Majapahit tersebut lewat museum.

Terrdapat empat jenis koleksi yang ada di Museum Trowulan, yakni benda yang terbuat dari tanah liat, keramik, logam, dan batu. Museum Trowulan buka setiap hari, kecuali Senin. HTM-nya bervariasi. Rp1.500 untuk anak, Rp2.500 untuk dewasa, dan Rp5.000 untuk wisatawan mancanegara.

Komentar