06.Mar.2019

Lagi Kedinginan di Musim Hujan? Angetin Aja dengan 5 Minuman Hangat Asli Indonesia Ini


"Tik tik tik bunyi hujan di atas genting. Airnya turun tidak terkira...." Hujan masih belum berhenti, nih. Dan, kalau musim hujan enaknya minum minuman hangat. Kalau sebelumnya Mister udah kasih rekomendasi minuman hangat berupa hot chocolate, kali ini Mister mau kasih rekomendasi minuman hangat asli Indonesia. Cocok, nih, buat nemenin kalian di musim hujan.

0
0
0

1. Kopi Jos

Sumber gambar: Shutterstock

Jika kalian ingin menikmati kenikmatan dan kehangatan segelas kopi jos, maka kalian kudu pergi ke kota gudeg alias Yogyakarta. Kekhasan kopi jos ialah proses pembuatannya yang pakai arang.

Bubuk kopi dan gula dimasukkan gelas lalu air panas dituangkan. Setelah itu, dua arang yang masih membara ditambahkan ke dalamnya. Arang yang bertemu dengan seduhan kopi panas menghasilkan suara khas. Momen ketika penjual menambahkan arang ke dalam kopi sering direkam oleh para pelanggan yang datang.

Di mana bisa menemukan kopi jos? Datang aja ke Angkringan Kopi Jos atau Angkringan Lik Man di Jalan Wongsodirjan. Lokasinya dekat Stasiun Tugu, nggak jauh dari Malioboro.

Angkringan yang buka pukul 14.00—2.00 tersebut sudah ada sejak 1960. Harga segelas kopi jos murah meriah, cuma Rp4.000. Di angkringan tersebut, sambil minum kopi jos, kalian bisa sekaligus makan beragam camilan, seperti sate usus, sate babat, sate keong, dan aneka gorengan.

2. Wedang Uwuh

Sumber gambar: Shutterstock

Sama seperti kopi jos, wedang uwuh juga berasal dari Yogyakarta, tepatnya dari Kabupaten Bantul. Dalam Bahasa Jawa, uwuh berarti sampah. Dinamakan demikian, karena minuman hangat ini terbuat dari berbagai macam rempah yang jika dijadikan satu nampak seperti sampah.

Apa saja rempah yang digunakan? Ada jahe, cengkeh, daun pala, daun kayu manis, dan daun secang.  Cara membuatnya adalah dengan menyeduh seluruh rempah dengan air panas lalu menambahkan gula kalau ingin lebih manis.

Wedang uwuh berwarna merah yang berasal dari daun secang. Di Bantul, kalian bisa menemukan banyak penjual wedang uwuh di kawasan makam raja Mataram di Kecamatan Imogiri. Satu gelas wedang uwuh dihargai Rp3.000. Selain wedang uwuh yang siap minum, di sana juga menjual wedang uwuh dalam kemasan yang dapat dibawa pulang. Wedang uwuh dalam kemasan ialah rempah-rempah yang diletakkan dalam plastik.

Selain bisa menghangatkan tubuh, wedang uwuh juga bisa nyembuhin masuk angin dan perut kembung. Pada Oktober 2018 lalu, diadain kegiatan minum wedang uwuh serentak di Lapangan Jati Bantul yang diikuti 9.000 lebih orang.

Jumlah peserta yang sangat banyak dalam kegiatan tersebut berhasil mencetak rekor MURI. Bukan hanya itu, pada Oktober 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan wedang uwuh sebagai salah satu warisan budaya tak benda.

3. Wedang Ronde

Sumber gambar: Shutterstock

Masih berdekatan dengan Yogyakarta, minuman hangat yang satu ini berasal dari Solo. Ronde adalah bola-bola ketan berwarna-warni berisi kacang tanah. Sebagai penghangat, ronde diberi kuah yang terbuat dari campuran jahe, serai, dan daun pandan. Wedang ronde biasa disajikan dalam mangkuk.

Kalau ingin merasakan sedapnya wedang ronde di Solo, kalian bisa pergi ke Warung Srie Redjeki di Jalan Reksonitan Gajahan, tepat di belakang Keraton Surakarta. Sudah banyak artis ibu kota yang berkunjung ke warung ini. Warung yang sudah berdiri sejak 1980-an tersebut buka pukul 17.00—23.00. Harga satu mangkuk wedang ronde di Warung Srie Redjeki ialah Rp9.000.

4. Wedang Cor

Sumber gambar: travelingyuk.com

Selain terkenal dengan Jember Fashion Carnaval, Jember juga terkenal dengan wedang cor. Wedang cor adalah minuman hangat yang terbuat dari jahe, tape ketan, dan susu kental manis. Cara membuatnya, ketiga bahan tersebut dimasukkan gelas, kemudian diberi gula, dan terakhir dituang air panas.

“Penemu” wedang cor adalah Mbah Ayu atau biasa dikenal dengan nama Mbah As. Awalnya Mbah As sekadar coba-coba membuat wedang cor. Namun, kini minuman coba-coba itu banyak dicari warga Jember dan wisatawan. Mbah As membuka warung wedang cor di Jalan Pajajaran yang diberi nama Wedang Cor Mbah As. Warung tersebut buka pukul 16.00—1.00.

Setiap hari, warung Mbah As selalu ramai pengunjung. Sejak 2008, banyak stasiun televisi yang meliput warung Mbah As. Wedang cor pun semakin dikenal. Untuk menikmati kehangatan segelas wedang cor, kalian cukup mengeluarkan uang Rp6.000.

5. Wedang Bajigur

Sumber gambar: Shutterstock

Meskipun asli dari Jawa Barat, namun wedang bajigur sudah banyak dijual di daerah lain. Wedang bajigur terbuat dari bubuk kopi yang dicampur gula aren, gula pasir, dan santan. Sebagai penyedap, biasa ditambahkan daun pandan, cengkeh, dan kayu manis. Untuk membuat wedang bajigur, pertama-tama, kalian harus menyiapkan panci sebagai tempat untuk merebus bubuk kopi, gula aren, gula pasir, dan santan.

Ketika bahan-bahan tersebut sudah mendidih, masukkan daun pandan, cengkeh, dan kayu manis. Kalau sudah tercium bau wangi, saring rebusan tersebut, lalu sajikan. Supaya lebih nikmat, kalian bisa menambahkan kolang-kaling dan potongan roti tawar. Sekarang, sudah banyak bermunculan wedang bajigur bubuk dalam kemasan. Tentu saja, rasa wedang bajigur dalam kemasan tidaklah senikmat rasa wedang bajigur yang dibuat manual.

Pada Januari 2017 lalu, wedang bajigur menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang disajikan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di India dalam acara food festival yang diselenggarakan International Students Association (ISA) Jawaharlal Nehru University.

Komentar