01.Aug.2019

Siapa Berani Berkunjung ke 5 Bangunan Horor di Malang Ini?


Halo kera ngalam! Mister balik lagi dengan cerita seputar Malang, nih. Setelah kemarin Mister ngajak para kera ngalam icip-icip makanan di Toko Oen, kali ini Mister mau ngajak para kera ngalam untuk jadi pemburu hantu. Kalian yang ngaku pemberani, coba, deh, tantang diri kalian jadi pemburu hantu di 5 bangunan horor di Malang ini. Dare to try?

0
0
0

1. Rumah Sakit Lavalette

Sebelum menjadi rumah sakit yang melayani pasien umum, Lavalette adalah klinik yang khusus melayani pekerja perkebunan. Hal itu karena pendiri klinik Lavalette adalah para pengusaha perkebunan yang tergabung dalam Yayasan Stichting Malangsche Zieken-verpleging. Ya, Klinik Lavalette eksis sejak pemerintahan Hindia Belanda.

Nama Lavalette diambil dari nama sang ketua yayasan G.Chr.Renardel de Lavalette. Setelah berulang kali mengalami pergantian nama, akhirnya pada 1991 dan hingga kini, namanya resmi menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Lavalette. Lokasi RS tersebut ialah di Jalan W.R.Supratman, Kecamatan Klojen.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3389785/hasyim-muzadi-dilarikan-ke-rs-karena-kelelahan/komentar (by M Aminuddin)

Nama juga bangunan tua. Tentu ada cerita horror yang merebak di sana. Cerita horor yang santer terdengar di RS Lavalette adalah penampakan mbak kunti alias kuntilanak. Beberapa orang mengaku pernah melihat sosok mbak kunti di sekitar pohon besar di halaman parkir. Denger-denger, si mbak kuntinya memang jadi penghuni pohon itu.

Kalau kalian kebetulan ada perlu ke RS Lavalette, jangan coba-coba tengok pohon besar itu, ya. Bisa-bisa kalian malah melihat sesuatu yang nggak ingin kalian lihat. Hiiiiii…..

2. Wisma Tumapel

Masih di Kecamatan Klojen, ada satu lagi bangunan tua yang menyimpan cerita horor. Namanya Wisma Tumapel. Sama seperti RS Lavalette, Wisma Tumapel eksis sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya sejak 1928. Pada awal berdiri, namanya bukanlah Wisma Tumapel, melainkan Hotel Splendid.

Hotel Splendid lalu berubah fungsi menjadi kantor pemerintahan. Setelahnya, berubah fungsi lagi menjadi gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Fungsinya lalu berubah lagi menjadi wisma milik Universitas Negeri Malang alias IKIP-nya Malang. Sejak itulah, namanya dikenal sebagai Wisma Tumapel.

Sumber: http://malangheritage.blogspot.com/2016/01/wisma-tumapel.html#more

Pada 2009, Wisma Tumapel dikosongkan karena ada rencana untuk membangunnya menjadi hotel lagi. Namun, rencana tinggalah rencana. Hingga kini, Wisma Tumapel menjadi bangunan mangkrak. Tapi, justru dari kemangrakannya itulah yang membuat wisatawan tertarik datang. Kalau mau masuk ke sana, kalian harus membayar Rp5.000. Jangan salah sangka, mangkrak-mangkrak begitu, Wisma Tumapel laris jadi objek hunting para fotografer.

Ada yang bisa menebak hantu macam apa yang menghuni Wisma Tumapel? Menurut pengakuan beberapa orang yang pernah ke sana, mereka sering melihat noni Belanda berseliweran. Ada juga yang pernah melihat penampakan gadis berwajah rata. Hmmm, coba bayangin, ya, selagi kita enak-enak ambil foto di sana-sini, terus tiba-tiba melihat penampakan begituan. Langsung lari tunggang-langgang kali, ya.

Oleh karena adanya penampakan yang sering terlihat di Wisma Tumapel, dibuatlah beberapa aturan untuk pengunjung. Pertama, dilarang berteriak. Kedua, dilarang membuka pintu yang tertutup atau terkunci. Ketiga, dilarang duduk-duduk di jendela. Keempat, dilarang berkata kotor. Tuh, inget baek-baek, ya, keempat peraturan tersebut. Ya, siapa tahu, ada di antara kalian yang berani uji nyali di Wisma Tumapel.

3. Museum Brawijaya

Lagi-lagi dari Kecamatan Klojen. Sepertinya kecamatan tersebut punya banyak stok bangunan horor, ya. Setelah rumah sakit dan wisma, bangunan horor selanjutnya di Kecamatan Klojen adalah museum, yakni Museum Brawijaya yang berlokasi di Jalan Ijen.

Museum Brawijaya adalah museum bertemakan militer yang didirikan atas usulan Brigjen TNI (Purn) Soerachman. Ia merupakan mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/ Brawijaya. Pembangunannya memakan waktu 1 tahun lamanya, dari 1967 hingga 1968.

Sumber: https://myeatandtravelstory.wordpress.com/2018/06/26/museum-brawijaya-saksi-perjuangan-arek-jawa-timur-malang/

Dari sekian pajangan yang ada di Museum Brawijaya, cerita horor bersumber dari bekas gerbong maut dengan nomor GR 10152. Dinamakan gerbong maut karena penumpang di dalam gerbong tersebut tewas mengenaskan saking sempit dan pengapnya gerbong.

Pada 1947, gerbong tersebut digunakan untuk mengangkut para pejuang kemerdekaan Indonesia yang menjadi tahanan di penjara di Bondowoso. Mereka diangkut untuk dipindahkan ke penjara di Surabaya karena penjara di Bondowoso sudah penuh sesak.

Sumber: https://myeatandtravelstory.wordpress.com/2018/06/26/museum-brawijaya-saksi-perjuangan-arek-jawa-timur-malang/

Ada tiga gerbong yang digunakan, salah satunya bernomor GR 10152 yang kini dipajang di Museum Brawijaya. Satu gerbong mengangkut 30-an tahanan. Gerbongnya terlalu sempit untuk mengangkut orang sebanyak itu. Belum lagi di dalamnya pengap. Sinar matahari dan angin nggak bisa masuk. Belum lagi perjalanan dari Bondowoso ke Surabaya yang memakan waktu berjam-jam lamanya. Alhasil, banyak tahanan yang tewas.

Cerita horor di bekas gerbong maut di Museum Brawijaya bukan isapan jempol belaka. Pada 2013 lalu, ada siswa SMP yang berfoto di depan gerbong tersebut dengan kamera ponsel. Ketika ia mencek hasil foto di ponselnya, ternyata di belakangnya ada sosok berbaju putih. Padahal, ketika dia berfoto, tidak ada siapa-siapa di sana. Ngeri banget……

4. Wisma Erni

Sumber: http://chandraadiw.blogspot.com/2017/04/wisma-erni-lawang.html

Dari Kota Malang kita bergerak ke Kabupaten Malang. Kalian arek-arek Suroboyo, kalau kalian pergi ke Malang dengan mobil atau bus, kalian pasti melewati flyover di Lawang, Kabupaten Malang. Nah, di sisi kanan flyover itulah, kalian bisa melihat Wisma Erni, rumah tua yang terletak di ketinggian.

Erni adalah nama istri pemilik wisma, Hari. Konon katanya, Erni beserta sejumlah pekerja wisma tewas dibunuh. Usai istrinya meninggal, Hari meninggalkan wisma tersebut begitu saja hingga akhirnya mangkrak. Katanya, arwah Erni masih sering muncul di balkon di lantai dua. Ada juga orang yang kesurupan, keran yang menyala sendiri, genteng jatuh, dan munculnya bara api.

Eitz, jangan salah, sama seperti Wisma Tumapel, meskipun seram, banyak orang yang datang ke Wisma Erni buat berfoto-foto. Yang jelas, mereka datang di pagi atau siang hari. Kalau datang di malam hari…. Hmmm udah, deh, gak usah dibahas.

5. Hotel Niagara

Masih di Lawang, Kabupaten Malang. Beberapa menit setelah melewati Wisma Erni, kalian akan melewati Hotel Niagara, hotel tua yang khas dengan warna merah mudanya. Hotel tersebut memang terkenal sebagai hotel angker.

Awalnya, Hotel Niagara adalah vila milik pengusaha keturunan Tionghoa Liem Sian Joe. Vila tersebut lantas dibangun menjadi hotel dengan Fritz Joseph Pinedo, warga Brazil, sebagai arsiteknya. Total terdapat 14 kamar di hotel berbintang 2 yang sudah berumur ratusan tahun ini.

Sumber: https://m.merdeka.com/malang/foto/pariwisata/melihat-warisan-arsitektur-keindahan-hotel-niagara-1611216/melihat-warisan-arsitektur-keindahan-hotel-niagara-1611216-002.html

Ada banyak cerita horor yang berkembang di Hotel Niagara. Di lantai empat misalnya. Katanya, pernah ada wanita Belanda yang gantung diri di jendela di salah satu kamar di lantai empat. Beberapa orang mengaku pernah melihat sosok tergantung di jendela di sebuah kamar kosong di lantai empat.

Lantai tiga pun nggak lepas dari cerita horor. Konon katanya, dulu, ada tiga noni Belanda yang terbunuh di lantai tiga. Kini, noni-noni Belanda itu bergentayangan di lantai tiga. Denger-denger, di lantai tiga Hotel Niagara ada sebuah kamar khusus yang nggak disewakan untuk tamu. Nah, di kamar itulah sering terlihat sosok para noni Belanda. Kadang, terdengar pula gelak tawa para noni Belanda dari kamar tersebut.

Pernah juga ada seorang tamu yang mendengar ketukan pintu misterius. Ia merasa pintu kamarnya diketuk. Setelah dicek, eh, nggak ada siapa pun. Tapi, ketukan pintu itu tetap berulang. Penasaran, si tamu membuka pintu kamarnya perlahan-lahan. Tamu itu baru menyadari bahwa suara ketukan pintu berasal dari pintu kamar lain. Seremnya adalah pintu itu mengetuk sendiri. Iya, gak ada orang sama sekali di sana, tapi, pintunya bisa bunyi.

Komentar