24.Feb.2020

4 Festival Air di Indonesia, Awas Masuk Angin


Main air memang kurang baik, apalagi kalau hujan-hujanan. Tapi bermain air di festival yang ada di Indonesia ini, dijamin kamu nggak bakal masuk angin. Nah, kali ini Mister akan kasih info tentang festival air yang bisa kamu ikutin di Indonesia. Festival-festival ini memang pada umumnya mirip, tapi sensasinya tentu akan beda. 

1
0
0

1. Cian Cui

Mengenal Tradisi "Cian Cui" dari Selatpajang Kepulauan Meranti

Sumber: https://merahputih.com/post/read/mengenal-tradisi-cian-cui-dari-selatpajang-kepulauan-meranti

Festival Cian Cui ini sebenarnya adalah cara masyarakat kota Selatpanjang, Riau untuk memeriahkan imlek. Acaranya berlangsung selama 6 hari. Masyarakat di sana akan berdiri di pinggir jalan sambil memegang pistol air atau wadah lainnya yang bisa menyiram. Nantinya mereka akan perang air dengan orang yang naik becak yang juga siap dengan pistol airnya. Siapa saja boleh ikut festival ini. Bahkan sejak 2013, festival ini mampu jadi ajang berkumpulnya masyarakat dari berbagai etnis. Mereka yang bukan berasal dari etnis tionghoa pun ikut dalam perang air ini. 

 

2. Gebyuran Bustaman

Hasil gambar untuk kampung bustaman

Sumber: https://koran.tempo.co/read/ramadhan/430791/tradisi-menyambut-ramadan

Kalau Cian Cui harus dilakukan di jalan yang cukup lebar, Festival Air Gebyuran Bustaman justru dilakukan di dalam gang kecil di Kampung Bustaman. Gebyuran Bustaman ini dilakukan untuk menyambut bulan puasa sebagai bentuk penyucian diri. Awalnya karena dulu pemilik kampung, yakni Kertoboso Bustam selalu memandikan anaknya di sumur menjelang ramadan. Nah, akhirnya warga setempat berinisiatif membuat acara gebyuran untuk mengenang beliau. Penuh dedikasi, ya.

 

3. Siat Yeh

Sumber: https://phinemo.com/bali-punya-perayaan-songkran/perayaan-sat-yeh/

Festival Air Siat Yeh dilakukan oleh masyarakat Banjar Teba, Jimbaran. Festival ini dilakukan sehari setelah Hari Raya Nyepi sebagai bentuk pemersatu. Awalnya warga Teba dibagi dua kelompok, kemudian berjalan terpisah. Ada yang ke timur dan ke barat. Mereka harus mengambil air dari dua mata air berbeda. Nantinya air itu akan disatukan. Beberapa anak gadis yang pegang kendi berisi air maju ke tengah dan memecahkannya. Sampai air dari dua mata air itu bersatu, barulah semua warga boleh saling menyiram pakai air yang berbeda.

 

4. Belimbur

Sumber: https://diswaykaltim.com/2019/08/31/ingat-ya-jangan-asal-belimbur-bisa-kena-denda-satu-ekor-kambing/

Tradisi ini merupakan ritual penutup dalam Festival Erau. Belimbur ini dilakukan sebagai rasa syukur karena Festival Erau berjalan dengan lancar. Awalnya Belimbur ini dilakukan hanya dengan siram-menyiram. Tapi saat ini banyak warga yang pakai media lain seperti pompa air. Sehingga ritual Belimbur ini seperti sedang perang air. Festival yang berlangsung di depan Keraton Kutai ini terbuka untuk umum, jadi kamu bisa ikutan perang air bareng warga setempat.

Itulah 4 festival air yang bisa kamu ikuti jika berkunjung ke tempat mereka. Tapi karena acaranya setahun sekali dan di hari-hari tertentu, jadi kamu harus siapkan akomodasi dari jauh-jauh hari, ya. Jangan sampai datang ke lokasi saat acaranya sudah selesai. Nah, untuk memudahkan kamu, Mister Aladin bisa bantu kamu nih buat atur segala urusan akomodasinya.

Komentar